“Mengaku Muslim, Tapi Melanggar Perintah Allah?”

Bagikan Keteman :


Banyak orang mengaku Muslim. Sholat mungkin pernah, puasa kadang-kadang, tapi dalam keseharian justru sering melanggar apa yang dilarang Allah. Berbohong, menipu, membicarakan orang, menunda kewajiban, hingga merasa biasa saja meninggalkan shalat. Padahal, semua itu adalah tanda bahwa hati belum sepenuhnya sadar akan siapa dirinya di hadapan Allah.

Mengapa seseorang bisa tahu bahwa ini haram, tapi tetap dilakukan? Karena ia belum benar-benar merasa butuh kepada Allah. Ia belum merasakan betapa lemahnya dirinya tanpa pertolongan-Nya. Hatinya belum terketuk untuk tunduk, belum luluh oleh kesadaran bahwa hidup ini hanya sebentar, dan kita akan pulang kepada-Nya.

Orang yang sadar akan kelemahannya, tidak akan mudah bermaksiat. Sebab ia tahu, setiap dosa hanya menjauhkan dirinya dari rahmat Allah. Ia tahu, dia tak punya daya tanpa izin-Nya. Ia tahu, hidup di dunia ini terlalu singkat untuk dipenuhi kelalaian.

Allah tidak butuh pengakuan kita. Kitalah yang butuh pertolongan dan kasih sayang-Nya.

Sebagaimana bumi yang kering butuh hujan, hati kita pun butuh disirami hidayah. Tapi hidayah tak akan datang pada hati yang sombong, yang merasa cukup, yang enggan mengakui kesalahan.

Maka jika engkau merasa jauh dari Allah, bukan karena Dia yang menjauh. Tapi bisa jadi, hatimu yang telah terlalu lama berpaling.


Mari kita kembali. Karena sejauh apapun kita melangkah, Allah tak pernah menutup pintu-Nya bagi hamba yang ingin pulang.


By: Andik Irawan

Related posts

Leave a Comment