Berorganisasi Bukan Sekadar Ramai-Ramai: Saatnya Kembali ke Prinsip Dasar!

Bagikan Keteman :


Berorganisasi Bukan Sekadar Ramai-Ramai: Saatnya Kembali ke Prinsip Dasar!

Banyak orang merasa telah berorganisasi hanya karena berkumpul dan menjalankan kegiatan bersama. Padahal, hakikat organisasi bukan sekadar ramai-ramai menjalankan kegiatan, tapi bagaimana kita bekerja dalam sistem yang terstruktur, berlandaskan aturan, dan menjunjung tinggi peran serta kepercayaan.

Organisasi yang sehat tidak dibangun oleh semangat semata, tapi juga oleh ilmu, kesadaran, dan integritas.

Setiap Posisi Punya Fungsi dan Batasan

Dalam sebuah organisasi, setiap posisi memiliki tugas dan wewenang yang jelas:

  • Ketua: Bertugas memimpin, mengarahkan, dan mengambil kebijakan strategis.
  • Sekretaris: Menangani administrasi, surat menyurat, dan dokumentasi organisasi.
  • Bendahara: Mengelola keuangan dengan tertib dan transparan.
  • Koordinator/Sub bidang: Menjalankan teknis kegiatan sesuai bidangnya.

Lalu, apa jadinya bila semua tugas itu dilakukan oleh satu orang saja—biasanya ketua?

Ketua membuat undangan sendiri, menyimpan dan membelanjakan uang sendiri, bahkan memimpin langsung kegiatan teknis tanpa pelimpahan resmi.
Ini bukan organisasi. Ini hanya kerumunan yang tidak terikat aturan. Gerombolan liar tanpa sistem.

Ketika Batas Dilanggar, Organisasi Kehilangan Arah

Organisasi dibentuk agar semua orang bisa bekerja sesuai porsi dan keahliannya masing-masing.
Bukan agar satu orang menjadi segalanya.

Melampaui batas wewenang:

  • Menghancurkan kepercayaan tim
  • Menyumbat kreativitas anggota lain
  • Membuat organisasi rapuh dari dalam
  • Mengubah sistem menjadi otoriter, bukan kolektif

Dan yang paling fatal, semangat gotong royong berubah jadi kerja individualistik.
Tidak ada lagi semangat “kita”, yang ada hanya “saya.”

Organisasi Sejati Butuh Pemimpin, Bukan Penguasa

Seorang pemimpin sejati tahu kapan harus memimpin, kapan harus memberi ruang, dan kapan harus mempercayakan tugas pada tim.
Pemimpin sejati tidak ingin menjadi pusat segalanya.
Ia justru menguatkan setiap bagian agar organisasi berjalan utuh, sehat, dan berkelanjutan.

Ingatlah, pemimpin yang hebat bukan yang bisa mengerjakan semuanya, tetapi yang bisa membangun tim yang sanggup bekerja bersama-sama dengan harmonis.

Mari Bangun Budaya Organisasi yang Tertib dan Bermartabat

Organisasi yang kuat lahir dari:

  • Struktur yang dipatuhi
  • Tugas yang dijalankan sesuai tupoksi
  • Kepercayaan yang dijaga antar anggota
  • Transparansi dan akuntabilitas yang dikedepankan

Jika kita ingin organisasi kita tumbuh, dipercaya, dan berdampak besar, maka kita harus mulai dari hal yang paling mendasar: menghormati sistem dan membangun budaya yang sehat.


Penutup: Waktunya Berbenah

Organisasi bukan sekadar nama.
Ia adalah komitmen.
Ia adalah amanah.

Dan kita semua adalah bagian dari tanggung jawab besar itu.

Jika hari ini organisasi kita belum tertib, jangan ragu untuk introspeksi.
Mari belajar, mari benahi, dan mari tumbuhkan semangat berorganisasi yang benar dan bermartabat.

Karena organisasi yang besar dimulai dari orang-orang kecil yang mau belajar dan menghormati sistem.


By: Andik Irawan

Related posts

Leave a Comment