Warga Biasa, Jangan Pernah Merasa Tak Berdaya

Bagikan Keteman :

🇮🇩 Warga Biasa, Jangan Pernah Merasa Tak Berdaya

Dalam pusaran zaman yang penuh ketidakadilan, ketika suara-suara besar diam, dan ketika penguasa terlihat tak lagi berpihak kepada rakyatnya, mungkin kita, rakyat kecil, merasa tak punya daya.
Kita bukan pejabat, bukan tokoh, bukan pemilik modal — kita hanyalah warga biasa. Tapi hari ini, sebagai warga biasa pun kita harus memilih:

Diam, atau berpihak?


🔥 Dijajah Secara Halus: Pilihan Tak Lagi Netral

Negara bisa dijajah tanpa peluru. Bangsa bisa dikendalikan tanpa perang. Dan rakyat bisa dikalahkan tanpa sadar.
Saat kita melihat bahwa:

  • Negeri ini makin jauh dari nilai keadilan,
  • Rakyat makin dibodohi, dibungkam, dan ditindas,
  • Kekuasaan makin tidak transparan dan tak terkontrol,

…maka itu adalah tanda-tanda penjajahan gaya baru. Penjajahan tak kasat mata, namun dampaknya sangat nyata.

Dan di sinilah kita harus bertanya kepada diri sendiri:

Akankah aku diam, rela, dan membiarkan bangsaku lenyap pelan-pelan?


💡 Melawan Bukan Selalu Harus Berteriak — Tapi Harus Jelas

Sebagai rakyat biasa, mungkin kita tak mampu berorasi, menulis artikel, atau tampil di televisi.
Tapi kita bisa melawan dengan:

  • Doa yang istiqamah dan sungguh-sungguh,
  • Hati yang sadar dan berpihak pada yang benar,
  • Berempati dan bersatu dengan sesama rakyat yang menolak dijajah,
  • Menolak dibeli nuraninya dengan materi murahan,
  • Tidak ikut-ikutan membenarkan kezaliman hanya karena takut atau ikut arus.

Karena sikap adalah kekuatan pertama rakyat biasa. Saat sikap kita jelas, maka:

  • Kita tidak ikut menjual negeri ini.
  • Kita tidak ikut membenarkan penindasan.
  • Kita menjadi bagian dari rakyat yang menolak dikuasai.

🧭 Minimal: Jangan Bingung Tentukan Sikap

Kebingungan adalah awal dari kelumpuhan. Jika kita tidak tahu di mana posisi kita, maka dengan mudah kita akan ditarik oleh kepentingan siapa pun.
Tapi ketika kita sudah menentukan sikap — meski dalam diam, meski hanya dalam hati — kita sudah menjadi bagian dari kekuatan perubahan.

“Aku mungkin rakyat kecil. Tapi aku tidak rela negaraku dijual. Aku tidak rela bangsaku dijajah. Aku memilih menolak — walau hanya dengan doa dan kesadaran.”


🛡️ Penutup: Rakyat yang Tahu Sikapnya Tak Bisa Dijajah Sepenuhnya

Negeri ini bisa saja disusupi, ditipu, atau dirampok oleh elit-elit yang lupa nurani.
Tapi selama masih ada rakyat yang menolak dijajah, yang berdoa, yang bersatu hati, dan tahu jelas posisi keberpihakan…

Maka bangsa ini belum sepenuhnya kalah. Masih ada harapan.
Dan harapan itu — adalah kamu, rakyat biasa, yang memilih tidak diam.


By: Andik Irawan

Related posts

Leave a Comment