Inti terdalam dari keberagamaan yang benar, yaitu memahami agama bukan sekadar kumpulan ibadah lahiriah, tapi sebagai sistem kehidupan yang menjaga martabat dan kemanusiaan. Pemahaman ini sangat penting untuk diluruskan di tengah kondisi umat yang hari ini sering terjebak pada euforia ritual, tapi melalaikan substansi. Dalam Islam, ritual ibadah seperti sholat, puasa, zakat, haji, dan dzikir adalah jalan menuju kedekatan kepada Allah. Tapi ibadah yang sejati bukan hanya soal gerakan tubuh dan bacaan lisan, melainkan bagaimana dampaknya terhadap jiwa, akhlak, dan masyarakat. Sayangnya, hari ini banyak yang mengejar semarak ibadah ritual,…
Read MoreHari: 6 Juli 2025
Ritual Suci yang Kehilangan Substansi: Ketika Agama Tak Lagi Membela Kaum Lemah
Ritual Suci yang Kehilangan Substansi: Ketika Agama Tak Lagi Membela Kaum Lemah Dalam Islam, semua bentuk ibadah ritual—sholat, puasa, haji, zakat, dan dzikir—adalah amalan suci yang agung. Ia adalah bentuk penghormatan tertinggi seorang hamba kepada Tuhannya. Ia juga merupakan simbol ketundukan, penghambaan, dan kesadaran spiritual. Namun, jika tidak disertai pemahaman yang mendalam, ritual-ritual itu bisa berubah menjadi rutinitas simbolik yang kehilangan ruh dan makna. Terutama jika tidak lagi menyentuh urusan kemanusiaan dan keadilan sosial. Ketika Simbol Mengalahkan Substansi Islam bukan hanya agama langit yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (hablum…
Read MoreBeragama yang Tertinggal di Sajadah: Ketika Islam Hanya Tinggal Simbol
Kehidupan umat Islam hari ini: Agama dijalankan sebatas ritual, tapi nilai dan ruhnya tidak mengakar dalam kehidupan nyata. Fenomena yang terjadi di tengah umat Islam saat ini bukanlah krisis ibadah ritual. Masjid ramai, puasa dijalankan secara massal, haji setiap tahun membludak, dan berbagai aktivitas keagamaan dilakukan dengan gegap gempita. Tapi ironisnya, di balik semarak itu, krisis paling besar justru ada pada sisi muamalah, akhlak, dan kepedulian sosial. Inilah yang disebut “beragama secara simbolik dan ritualistik”, ketika agama hanya menjadi identitas dan rutinitas, tanpa menyentuh esensi sejatinya: membentuk manusia yang adil,…
Read MoreRitual Tanpa Ruh: Ketika Agama Hanya Tinggal Bentuk
Problem beragama yang banyak terjadi di tengah masyarakat Muslim: agama dijalankan dalam bentuk luaran, namun kehilangan isi dan ruhnya. Ritual Tanpa Ruh: Ketika Agama Hanya Tinggal Bentuk Fenomena umat Islam yang giat dalam ritual, namun lalai dalam aspek sosial dan moral bukanlah hal baru. Namun ketika hal itu menjadi budaya umum, maka perlu disikapi dengan perenungan mendalam. Contoh konkret seperti: Ini adalah cerminan Islam yang simbolik, bukan substantif. 1. Islam Itu Lebih dari Sekadar Ritual Ritual ibadah seperti sholat, puasa, zakat, dan haji adalah fondasi dasar dalam Islam. Namun, esensi…
Read MoreMayoritas Tapi Lemah: Ketika Islam Hanya Menjadi Simbol
Mayoritas Tapi Lemah: Ketika Islam Hanya Menjadi Simbol Di atas kertas, umat Islam adalah mayoritas. Mereka tersebar di hampir seluruh penjuru dunia—dari Asia hingga Afrika, dari Timur Tengah hingga Eropa. Masjid menjulang megah, adzan berkumandang lima kali sehari, dan ritual keagamaan dilakukan secara massal di hari-hari besar. Namun, ada yang janggal dan mengusik nurani: mengapa umat yang begitu besar ini tampak lemah, tercerai-berai, dan tidak memiliki daya pengaruh yang berarti di panggung dunia? Jawabannya bukan soal jumlah. Ini soal kualitas. Seperti Buih di Lautan Nabi Muhammad ﷺ telah jauh-jauh hari…
Read More