Fokus ke Akhirat, Dunia Sekadarnya: Pilihan Bijak Orang Berakal Sehat
Setiap manusia diberikan anugerah yang sangat mahal: waktu dan akal. Tapi tidak semua orang menggunakannya untuk tujuan yang benar. Banyak yang sibuk mengejar dunia, padahal dunia ini hanya sementara. Padahal, akal yang sehat akan mengarahkan manusia pada satu pilihan terbaik: mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk akhirat.
Hidup Ini Sementara, Akhirat Itu Selamanya
Dunia ini hanya tempat singgah. Hidup kita di dunia hanyalah sekejap dibandingkan dengan kehidupan abadi di akhirat. Maka, sangatlah bijak jika seseorang menggunakan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi akhirat. Amal baik, ibadah, sedekah, menolong sesama, menjaga hati — semua itu adalah bekal sejati yang akan kita tuai kelak.
Sementara itu, urusan dunia? Ya, tetap diperlukan. Tapi cukup secukupnya. Dunia hanyalah alat, bukan tujuan. Jangan habiskan seluruh tenaga hanya untuk hal yang akan ditinggalkan. Gunakan dunia sebagai sarana untuk mendekat kepada Tuhan.
Akal Sehat Pasti Memilih Akhirat
Orang yang akalnya sehat dan jiwanya kuat akan berkata:
“Untuk apa aku mengejar dunia yang sebentar, jika aku bisa mengejar akhirat yang kekal?”
Mereka tidak silau oleh gemerlap dunia. Mereka tetap bekerja, berusaha, dan berkeluarga, tapi tujuan utama hidupnya tetap akhirat. Dunia tidak dijadikan pusat ambisi, hanya sekadar memenuhi kebutuhan. Selebihnya, mereka habiskan waktu untuk amal kebaikan yang tak lekang oleh waktu.
Ini Motivasi Besar: Tuhan Menjanjikan Balasan yang Pasti
Setiap amal baik, sekecil apapun, tidak akan sia-sia. Tuhan menjanjikan:
“Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya).” (QS. Az-Zalzalah: 7)
Ini motivasi besar bagi setiap jiwa yang sadar. Tidak ada yang sia-sia dari amalmu. Setiap sedekah, setiap dzikir, setiap shalat, setiap kesabaran, semua akan dibalas. Dunia mungkin tidak selalu adil. Tapi akhirat — itulah tempat keadilan dan kemuliaan sejati.
Waktu: Modal Hidup yang Tak Bisa Diulang
Waktu terus berjalan. Setiap hari adalah kesempatan. Maka gunakan waktumu untuk mengumpulkan bekal yang abadi. Ibadahmu hari ini adalah tabungan surgamu nanti. Amalmu hari ini adalah cahaya di kubur dan di padang mahsyar nanti.
Jangan biarkan waktu habis tanpa makna. Jangan kejar dunia sampai lupa bekal pulang. Ingatlah, akhirat itu pasti, dan kita pasti menuju ke sana.
Penutup: Jadilah Cerdas dengan Memilih yang Kekal
Orang cerdas bukan yang paling banyak hartanya, tapi yang paling siap menghadapi kematian.
Orang sukses bukan yang kariernya tinggi, tapi yang bisa tersenyum saat menghadap Tuhan.
Maka mari kita gunakan akal sehat kita untuk membuat pilihan yang benar:
Fokus pada akhirat, dan gunakan dunia secukupnya.
Karena hanya itu jalan menuju hidup yang benar-benar bahagia — bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
By: Andik Irawan