Masjid adalah rumah Allah, tempat kita bersujud, berdoa, dan menenangkan hati. Setiap kali kaki ini melangkah ke sana, kami merasa tenang, damai, dan dekat dengan-Nya. Inilah tempat yang kami cintai bersama.
Belakangan, ada kabar yang sampai kepada kami tentang asal-usul sebagian dana pembangunan masjid yang kurang sesuai dengan jalan yang benar. Kabar ini membuat hati kami sedikit resah. Bukan karena kami ingin menjauh, tetapi justru karena kami sangat menyayangi rumah Allah ini. Kami ingin masjid yang kita cintai benar-benar bersih dan penuh keberkahan.
Ibadah Kita Tetap Mulia
Kami memahami bahwa dosa bukan pada bangunannya atau jamaahnya, melainkan pada cara dana itu diperoleh. Para ulama menegaskan bahwa shalat dan dzikir kita di dalam masjid tetap sah. Allah melihat niat kita, dan niat kami hanyalah untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian…”
(QS. At-Taubah: 18)
Ayat ini menenangkan kami bahwa kemuliaan masjid terletak pada siapa yang memakmurkannya dan untuk apa ia digunakan.
Harapan Kami: Berbenah Bersama
Karena cinta inilah kami berharap ke depan, kita semua — pengurus dan jamaah — bisa lebih berhati-hati dalam mencari dana untuk masjid. Jika memungkinkan, mari kita kumpulkan dana halal untuk memperkuat dan membersihkan masjid ini. Langkah ini bukanlah menyalahkan, tapi wujud cinta dan keinginan agar keberkahan Allah semakin sempurna menyelimuti masjid kita.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini memotivasi kita semua untuk terus berkontribusi menjaga kesucian dan keberkahan rumah Allah.
Menjaga Keindahan Ukhuwah
Kami juga sangat ingin agar persoalan ini tidak memecah persaudaraan kita. Semoga kita bisa menyampaikannya dengan cara yang baik, penuh doa, dan saling menghargai. Dengan keikhlasan, insya Allah Allah akan memudahkan kita.
Penutup: Menyatukan Hati, Menyempurnakan Cinta
Resah yang kami rasakan bukan tanda ingin menjauh, melainkan tanda kami ingin mendekat sambil memperbaiki dan menjaga bersama. Semoga setiap langkah kita di masjid ini — doa, shalat, sedekah, musyawarah — menjadi saksi cinta kita kepada Allah dan menjadi amal jariyah yang tak terputus.
By: Andik Irawan