Ketika Kaum Dhuafa Terlupakan: Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Ketika Kaum Dhuafa Terlupakan: Siapa yang Harus Bertanggung Jawab? Di sudut desa itu, ada rumah reyot beratap bocor. Penghuninya sepasang lansia, hidup dari belas kasih tetangga. Di gang lain, ada anak yatim yang makan satu kali sehari, kadang tidak sama sekali. Sementara di masjid, lantunan doa menggema, dan di balai desa, rapat demi rapat digelar. Namun satu pertanyaan menggantung di langit desa itu:“Siapa yang peduli pada mereka?” Lebih dari itu—siapa yang bertanggung jawab? Kepala Desa: Pemimpin Wilayah, Penanggung Jawab Dunia Kepala desa bukan hanya pemegang stempel dan pengelola administrasi. Ia…

Read More

Lampu Tetangga Menyala, Rumah Sendiri Gelap: Ironi Dana Umat di Desa Kita

Lampu Tetangga Menyala, Rumah Sendiri Gelap: Ironi Dana Umat di Desa Kita Di ujung desa itu, seorang janda tua menahan lapar. Di rumah sebelah, seorang anak yatim merapikan seragam sekolah bekas yang sudah lusuh. Di sisi lain, seorang bapak tua menarik nafas panjang, memikirkan dari mana harus membayar obat esok hari. Tapi di saat yang sama, ada lembaga yang berhasil menghimpun dana umat dari desa itu—hingga 8 sampai 10 juta rupiah setiap bulannya. Ironisnya?Uang itu tak pernah kembali menyentuh orang-orang kecil di desa sendiri. Dana itu mengalir… jauh keluar. Ke…

Read More

Ketika Tidak Ada yang Mengurus Kaum Lemah: Alarm Bahaya bagi Sebuah Desa

Ketika Tidak Ada yang Mengurus Kaum Lemah: Alarm Bahaya bagi Sebuah Desa Bayangkan sebuah desa. Luasnya tidak seberapa. Penduduknya saling mengenal. Masjid berdiri megah di tengah-tengah. Tapi… tak ada satu pun lembaga, tokoh, atau kelompok yang mengorganisir perhatian terhadap kaum dhuafa, anak yatim, dan janda miskin. Lalu siapa yang akan bertanggung jawab? Tanggung Jawab Sosial: Bukan Sekadar Kebaikan, Tapi Kewajiban Dalam Islam, memperhatikan kaum lemah bukan pilihan, tapi kewajiban sosial. Bahkan disebut dalam Al-Qur’an sebagai indikator keimanan yang sesungguhnya. “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak…

Read More

Ketika Kecerdasan Menjadi Alat untuk Membangkang: Sebuah Renungan

Di tengah derasnya arus pemikiran modern, kita sering menjumpai orang-orang berilmu tinggi, cerdas, fasih berbicara soal nilai-nilai, bahkan tak jarang berasal dari keluarga ulama, namun bersikap bertolak belakang dengan ajaran agama. Salah satu fenomena yang menyayat hati adalah ketika seorang muslimah menolak menutup aurat—padahal jelas dalam syariat bahwa rambut wanita adalah aurat yang wajib ditutupi. “Banyak Jalan Menuju Tuhan”? Sebuah Apologi Kosong Beberapa di antara mereka berdalih, “jalan menuju Tuhan itu banyak”, seolah-olah ketaatan terhadap syariat adalah pilihan opsional, bukan keharusan. Padahal, dalam Islam, ketaatan kepada Allah adalah jalan satu-satunya…

Read More

Sudah Dewasa Tapi Masih Kekanak-kanakan? Saatnya Bangkit Menjadi Pribadi Sejati

Sudah Dewasa Tapi Masih Kekanak-kanakan? Saatnya Bangkit Menjadi Pribadi Sejati Di dunia ini, usia boleh bertambah. Tapi kedewasaan—itu soal pilihan.Kita sering menjumpai orang yang secara usia tergolong dewasa, bahkan mungkin sudah lewat kepala empat, tapi masih memiliki pola pikir dan perilaku seperti anak-anak: Apa yang salah? Bukankah usia harusnya membawa kematangan? Dewasa Itu Bukan Sekadar Umur, Tapi Kesiapan Jiwa Menjadi dewasa bukan soal berapa usia yang tercatat di KTP.Dewasa adalah tentang tanggung jawab, kesadaran, dan keberanian untuk menghadapi kenyataan hidup. Orang yang dewasa tahu kapan bercanda, kapan serius.Ia tahu kapan…

Read More

Menjadi Dewasa: Antara Beban, Tanggung Jawab, dan Kemuliaan yang Tak Terlihat

Kita sering diajari bahwa menjadi dewasa adalah hal yang membanggakan. Tapi kenyataannya? Menjadi dewasa itu tidak enak. Tidak nyaman. Tidak mudah.Ia bukan sekadar pertambahan usia, tapi proses panjang yang menuntut pengorbanan, pengendalian diri, dan kekuatan hati yang luar biasa. Dewasa Bukan Tentang Bebas, Tapi Tentang Siap Menderita Menjadi dewasa berarti siap tidak lagi memedulikan ego sendiri. Siap menahan marah demi menjaga hubungan. Siap menunda kesenangan demi tanggung jawab.Tak lagi bisa cengengesan sesuka hati. Tak bisa main-main seenaknya. Bahkan untuk menangis pun, sering harus diam-diam agar tak dianggap lemah. Dewasa itu…

Read More

Orang Tua Sepuh yang Masih Sehat: Anugerah Besar yang Sering Terlupa

Orang Tua Sepuh yang Masih Sehat: Anugerah Besar yang Sering Terlupa Di tengah hiruk pikuk kehidupan, kita sering kali lupa bahwa salah satu karunia terbesar yang dimiliki seseorang adalah kehadiran orang tua yang masih hidup dan sehat di usia senja. Tak semua orang diberi nikmat seperti ini. Jika Anda adalah salah satu yang masih ditemani oleh ayah atau ibu yang sudah berusia di atas 70 tahun namun tetap sehat wal afiat, maka sesungguhnya Anda sedang memegang harta tak ternilai dari langit. Anugerah Langka yang Tak Semua Diberi Banyak orang kehilangan…

Read More

Panitia Qurban: Pembantu Teknis, Bukan Wakil Ibadah

Setiap Iduladha, umat Islam ramai-ramai menunaikan ibadah qurban. Di balik semaraknya hari raya, ada sosok-sosok penting yang sering kali tak terlihat: panitia qurban. Mereka bekerja sejak pagi, mengurus hewan, menyembelih, hingga membagikan daging. Tapi ada satu hal penting yang sering disalahpahami: apakah panitia qurban adalah wakil dari shohibul qurban (orang yang berqurban)? Bukan Wakil, Tapi Pembantu Teknis Secara umum, panitia qurban bukanlah wakil syar’i dari orang yang berqurban. Mereka hanya bertugas membantu secara teknis dan logistik: Peran ini sangat penting dalam kelancaran pelaksanaan qurban, namun tidak masuk ke wilayah pelaksanaan…

Read More

Pindai Retina: Canggih, Tapi Bahayanya Nyata

Teknologi pemindaian retina kini mulai masuk ke kehidupan kita—dari bandara, kantor, hingga sistem keamanan rumah pintar. Sekilas terdengar futuristik, bahkan aman. Tapi, apakah benar seaman itu? Faktanya, pindai retina bisa jadi ancaman serius terhadap privasi dan keamanan data pribadi. Retina: Kunci yang Tak Bisa Diganti Setiap orang punya pola retina yang unik. Karena itu, retina jadi “kata sandi biologis” yang sangat kuat. Tapi justru di situlah masalahnya. Kalau kata sandi bocor, kita tinggal ganti. Tapi kalau data retina bocor? Kita tidak bisa ganti retina. Sekali data biometrik seperti retina diretas,…

Read More

Tragedi di Jalanan: Mengapa Truk di Indonesia Rawan Kecelakaan?

Tragedi di Jalanan: Mengapa Truk di Indonesia Rawan Kecelakaan? Kita kerap mendengar berita tentang kecelakaan truk—rem blong di tanjakan, tabrakan beruntun di jalan menurun, hingga truk terguling karena muatan berlebih. Kejadian ini bukan sekadar nasib buruk atau human error semata. Ada masalah besar yang selama ini kita abaikan: sistem keselamatan kendaraan besar di Indonesia sangat lemah. 1. Truk Overload, Bukan Hal Baru Banyak truk di Indonesia melaju dengan muatan jauh di atas kapasitasnya. Kenapa bisa begitu? Karena pengawasan dan penegakan hukum masih longgar. Uji KIR (pemeriksaan kelayakan kendaraan) sering hanya…

Read More