Integrasi antara ilmu, amal, dan nilai kemanfaatan dalam Islam. Kemuliaan di Mata Tuhan: Antara Ilmu, Kebodohan, dan Kemanfaatan bagi Sesama Pendahuluan: Tidak Semua yang Cerdas Itu Mulia, Tidak Semua yang Bodoh Itu Rendah Islam sangat menjunjung tinggi ilmu. Dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadits, orang-orang berilmu disebut memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”(QS. Al-Mujadilah: 11) Namun, dalam realitas sosial dan nilai ke-Tuhanan yang lebih luas, kemuliaan seseorang tidak hanya diukur dari tingginya ilmu, tapi…
Read MoreKategori: Berita
Kebodohan Terhadap Syariat: Ketika Diam Menjadi Sebuah Kezaliman
Pendahuluan: Tidak Semua Kebodohan Layak Dimaklumi Dalam kehidupan bermasyarakat, kita sering diajarkan untuk bersabar terhadap orang yang belum paham, untuk memaafkan kesalahan akibat ketidaktahuan, dan untuk tidak cepat menghakimi. Namun, ada batasan moral dan spiritual yang tidak boleh dilanggar. Salah satu bentuk kebodohan yang tidak boleh dimaklumi, tidak boleh dibiarkan, dan tidak boleh ditoleransi, adalah kebodohan terhadap syariat Tuhan — kebodohan yang menyebabkan seseorang ringan melanggar larangan-larangan Allah dengan alasan “tidak tahu”. Apa yang Dimaksud dengan Kebodohan terhadap Syariat? Kebodohan terhadap syariat bukan semata-mata ketidaktahuan, melainkan: Kebodohan semacam ini bukan…
Read MoreBijaksana di Tengah Kebodohan: Antara Kesadaran, Kasih Sayang, dan Tanggung Jawab Moral
Pendahuluan: Realita Sosial yang Tak Bisa Dipungkiri Di manapun kita tinggal—di desa, kota, bahkan negara maju sekalipun—mayoritas manusia bukanlah golongan cerdas. Ini adalah fakta alamiah, karena untuk menjadi orang yang benar-benar cerdas, dibutuhkan proses panjang: belajar terus-menerus, berpikir kritis, terbuka terhadap kebenaran, dan punya kepekaan hati. Sebaliknya, kebodohan itu murah meriah. Ia tidak butuh modal, tidak perlu usaha, bahkan bisa dipelihara hanya dengan malas berpikir. Karena itulah, kebodohan sangat mudah tersebar dan mendominasi. Fakta yang Perlu Disadari 📌 Cerdas itu langka, bodoh itu lazim.📌 Orang bodoh mudah tersulut, cepat menilai,…
Read MoreSeni Hidup Berdampingan dengan Orang Awam: Antara Kesabaran dan Kecerdasan Sosial
Pendahuluan: Hidup Bersama Tak Selalu Seragam Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak hanya hidup berdampingan dengan orang-orang yang satu frekuensi, satu pola pikir, atau satu kedalaman nalar. Sebaliknya, kita akan lebih sering berjumpa dan bergaul dengan masyarakat awam — yaitu orang-orang yang berpikir sederhana, menilai sesuatu apa adanya, dan kadang hanya berdasarkan yang tampak di permukaan. Menghadapi kenyataan ini, dibutuhkan kecerdasan emosional dan sosial, bukan untuk merendahkan mereka, tetapi untuk menjaga harmoni dalam hidup bersama. Ini adalah seni bersosialisasi yang tidak diajarkan di bangku sekolah, tapi justru dilatih setiap hari dalam…
Read MoreSDM HEBAT, DESA KUAT: Membangun Desa dari Manusia, Bukan Hanya Infrastruktur
SDM HEBAT, DESA KUAT: Membangun Desa dari Manusia, Bukan Hanya Infrastruktur SDM HEBAT, DESA KUAT: Membangun Desa dari Manusia, Bukan Hanya Infrastruktur Pendahuluan: Akar dari Kemajuan Desa Banyak orang berpikir bahwa membangun desa cukup dengan membangun jalan, balai, atau saluran irigasi. Padahal, infrastruktur hanyalah alat. Yang paling utama adalah sumber daya manusianya (SDM). Desa yang dibangun dengan semangat gotong royong tapi dijalankan oleh SDM yang lemah akan tertinggal. Sebaliknya, desa terpencil sekalipun bisa menjadi maju dan inspiratif, jika digerakkan oleh SDM yang cerdas, amanah, dan memiliki semangat membangun. Maka membangun…
Read MoreYayasan Milik Umat Harus Dikelola Secara Tertib dan Transparan: Mewaspadai Monopoli Perseorangan
Yayasan Milik Umat Harus Dikelola Secara Tertib dan Transparan: Mewaspadai Monopoli Perseorangan Pendahuluan Lembaga sosial seperti yayasan pendidikan yang berdiri di tengah masyarakat desa, sejatinya merupakan lembaga milik umat. Ia dibangun atas dasar semangat kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian terhadap kemajuan pendidikan generasi. Namun sangat disayangkan, dalam praktiknya, tidak sedikit yayasan yang dikuasai oleh perseorangan atau kelompok tertentu. Hal ini terjadi karena lemahnya pengawasan dan tidak tertibnya mekanisme organisasi. Artikel ini akan mengulas bagaimana tertib berorganisasi harus ditegakkan dalam yayasan milik masyarakat, serta pentingnya keterlibatan Pemdes dan BPD sebagai wakil…
Read MoreTertib Berorganisasi: Fondasi Sehat bagi Lembaga Milik Umat
Tertib Berorganisasi: Fondasi Sehat bagi Lembaga Milik Umat Di tengah kehidupan masyarakat yang semakin dinamis, kita sering mendengar istilah “tertib berorganisasi.” Namun, apa sebenarnya makna dari istilah ini? Dan mengapa hal ini menjadi sangat penting, terutama bagi lembaga-lembaga milik umat seperti yayasan pendidikan di desa? Makna Tertib Berorganisasi Tertib berorganisasi berarti bahwa segala aktivitas dan mekanisme dalam organisasi dijalankan secara teratur, sistematis, dan sesuai dengan tingkatan hirarki yang ada. Tidak ada proses yang dilompati, tidak ada kekuasaan yang dimonopoli, dan tidak ada keputusan yang diambil secara sepihak tanpa prosedur. Ini…
Read MoreWarga Biasa, Jangan Pernah Merasa Tak Berdaya
🇮🇩 Warga Biasa, Jangan Pernah Merasa Tak Berdaya Dalam pusaran zaman yang penuh ketidakadilan, ketika suara-suara besar diam, dan ketika penguasa terlihat tak lagi berpihak kepada rakyatnya, mungkin kita, rakyat kecil, merasa tak punya daya.Kita bukan pejabat, bukan tokoh, bukan pemilik modal — kita hanyalah warga biasa. Tapi hari ini, sebagai warga biasa pun kita harus memilih: Diam, atau berpihak? 🔥 Dijajah Secara Halus: Pilihan Tak Lagi Netral Negara bisa dijajah tanpa peluru. Bangsa bisa dikendalikan tanpa perang. Dan rakyat bisa dikalahkan tanpa sadar.Saat kita melihat bahwa: …maka itu adalah…
Read MoreKetika Negara Dijual Diam-Diam: Perang Tak Kasat Mata yang Nyata
Fenomena ini amat krusial dalam sejarah dan realita banyak bangsa: penjajahan gaya baru — atau yang oleh banyak pemikir disebut sebagai neo-kolonialisme. 🕳️ Ketika Negara Dijual Diam-Diam: Perang Tak Kasat Mata yang Nyata Di tengah riuhnya slogan pembangunan, kebebasan, dan kemajuan, tahukah kita bahwa sebuah bangsa bisa dijajah tanpa senjata dan tanpa peperangan?Penjajahan tak selalu datang dalam wujud kapal perang dan tentara berseragam.Penjajahan hari ini datang dalam bentuk yang lebih halus, lebih licik, dan lebih sulit disadari — tapi jauh lebih berbahaya. 🤐 Mengapa Para Ilmuwan Diam? Pertanyaan ini menghantui…
Read MoreSaat Kaum Cerdik Cendekia Diam: Rakyat Kehilangan Kompas
🎓 Saat Kaum Cerdik Cendekia Diam: Rakyat Kehilangan Kompas Setiap bangsa besar selalu dibimbing oleh suara-suara akal sehat dari para pemikir dan ilmuwan. Ketika kekuasaan mulai menyimpang, yang pertama kali bersuara seharusnya adalah para cendekiawan — kaum akademisi, dosen, guru besar, ilmuwan, dan mahasiswa — yang ilmunya telah mengantarkan mereka kepada cahaya nalar dan hati nurani. Namun hari ini kita perlu bertanya: Di mana suara mereka?Mengapa kampus-kampus kita sepi dari kritik yang bernas?Mengapa fakultas-fakultas sosial, politik, hukum, ekonomi — tak lagi menyuarakan nasib rakyat kecil yang kian terhimpit? 📚 Tanggung…
Read More