Nikmat Dunia, Ujian atau Tanda Cinta Tuhan? Ada satu fenomena umum dalam masyarakat beragama:Ketika seseorang rajin beribadah lalu bisnisnya lancar, anak-anaknya sukses, rumah tangganya harmonis, dan hartanya melimpah, ia merasa: “Ini pasti tanda bahwa hidupku barokah. Tuhan sedang memuliakan aku.” Tapi benarkah ukuran cinta Tuhan dapat dinilai dari kemudahan dunia?Apakah harta dan kebahagiaan lahiriah pasti menjadi pertanda bahwa Tuhan sedang ridha? 🔍 Ini Cara Pandang yang Keliru Mengukur cinta Tuhan dari banyaknya nikmat adalah bentuk pemahaman agama yang dangkal, sebuah cara berpikir yang lahir dari: Menganggap diri dicintai Tuhan hanya…
Read MoreKategori: Berita
Kaya Setelah Ibadah: Apakah Itu Barokah?
Banyak orang berpikir bahwa ketika ia rajin beribadah lalu mendapat limpahan rezeki, hidupnya menjadi lebih sejahtera, hartanya bertambah, bisnisnya sukses, maka itu adalah tanda barokah dari Tuhan. Ia berkata penuh bangga, “Ini semua berkat amal sholehku, hidupku sekarang barokah!” Namun, benarkah demikian? Antara Rezeki dan Amal Sholeh Pikiran semacam ini, meski tampak wajar, sesungguhnya mengandung kekeliruan mendalam. Harta yang banyak tidak selalu berarti barokah, dan amal sholeh tidak otomatis menghasilkan kekayaan duniawi. Kenapa? Karena Tuhan tidak hanya memberi harta kepada orang saleh. Dia juga memberi rezeki melimpah kepada orang-orang kafir,…
Read MoreUmat Islam Tertidur, Musuh Tak Pernah Tidur: Tragedi Besar dalam Sejarah Umat
Sejak hari pertama Islam hadir di bumi, ia sudah memiliki musuh. Sejak Nabi Muhammad ﷺ menyeru pada tauhid dan keadilan, kekuatan-kekuatan dunia yang zalim dan kafir mulai resah. Sejak itulah, mereka mulai menyusun strategi untuk menghapus Islam dari muka bumi. Dari zaman ke zaman, metode mereka berubah: kadang dengan senjata, kadang dengan fitnah, kadang dengan adu domba, kadang dengan politik, kadang pula dengan budaya dan ekonomi. Namun ada satu hal yang tragis dalam sejarah umat ini:Bukan karena musuh terlalu kuat, tapi karena umat Islam terlalu lemah.Bukan karena musuh cerdas, tapi…
Read MoreMenjadi Manusia Sholeh: Perjalanan Panjang Menuju Jiwa yang Murni
Menjadi manusia baik, suci, dan sholeh—bukan sekadar impian mulia, tetapi tanggung jawab besar yang menuntut kesungguhan luar biasa. Dalam banyak pengajian, khutbah, dan nasihat keagamaan, kita sering mendengar ajakan untuk menjadi pribadi sholeh. Tapi apakah kita benar-benar memahami betapa kompleks dan seriusnya jalan menuju keshalihan itu? Keshalihan bukanlah produk instan. Ia tidak cukup hanya dengan niat baik dan pakaian religius. Ia adalah buah dari proses panjang yang menyentuh segala aspek kehidupan manusia, lahir dan batin, jasmani dan ruhani. 🌱 Keshalihan Bukan Warisan, Tapi Perjuangan Banyak yang beranggapan bahwa jika seseorang…
Read MoreTragedi Organisasi Dakwah: Ketika Keikhlasan Tumbang oleh Ego Golongan
Tragedi Organisasi Dakwah: Ketika Keikhlasan Tumbang oleh Ego Golongan Dakwah adalah jalan para nabi. Ia seharusnya suci, tulus, dan bebas dari kepentingan duniawi. Namun realitas hari ini justru menunjukkan ironi yang mengiris hati: banyak organisasi dakwah Islam yang terpecah, tidak bersatu, bahkan saling melemahkan satu sama lain. Padahal semua mengaku membawa nama Tuhan. Mengapa sesama pejuang agama bisa saling mencurigai?Mengapa sesama penyeru tauhid bisa saling menjatuhkan? Jawabannya terletak pada niat: ketika dakwah tidak lagi murni untuk Allah, melainkan telah tersusupi oleh ego golongan dan ambisi pribadi. 🏴 Dakwah yang Terjebak…
Read MoreKetika Pesantren Menjadi Simbol: Antara Syiar dan Ambisi
Ketika Pesantren Menjadi Simbol: Antara Syiar dan Ambisi Di tengah bangkitnya kesadaran umat terhadap pentingnya pendidikan agama, pesantren menjadi simbol religius yang mentereng. Tak sedikit orang bermimpi besar: ingin membangun pesantren megah, dengan ribuan santri, fasilitas lengkap, dan pengaruh sosial yang luas. Keinginan itu tentu tak salah—bahkan bisa menjadi ladang pahala yang sangat besar. Namun, di balik mimpi besar itu, ada bahaya tersembunyi yang harus diwaspadai: yakni ketika niat menyimpang dari ridha Allah, dan menjelma menjadi ambisi pribadi yang dibungkus jubah agama. 🕌 Pesantren: Simbol Keagungan, atau Ajang Pencitraan? Mendirikan…
Read MoreBeragama Demi Dunia: Penyimpangan Tersembunyi
Uraian ini merupakan potret menyedihkan tentang instrumentalitas agama—yakni saat agama dijadikan alat untuk kepentingan pribadi, bukan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ini bukan sekadar penyimpangan perilaku, tetapi penyimpangan niat yang sangat serius dan dapat merusak seluruh amal kebaikan, meski secara tampilan tampak saleh dan religius. Ketika seseorang menjalankan agama bukan karena kecintaan kepada Allah, tapi karena agama memberinya keuntungan dunia—baik itu berupa uang, pengaruh, citra sosial, atau kekuasaan—maka sesungguhnya ia tidak sedang beragama, melainkan sedang berbisnis atas nama agama. Ia menyangka: Padahal, bisa jadi semua yang ia anggap “berkah”…
Read MoreTauhid Itu Tersembunyi, Tapi Mendasar
Uraian ini adalah inti terdalam dari akidah tauhid dan keikhlasan, yakni bahwa hakikat amal tidak ditentukan oleh tampilan lahiriah, melainkan oleh isi hati—sesuatu yang hanya diketahui oleh diri sendiri dan Tuhan. Aqidah Tauhid—yakni keyakinan bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak disembah, ditaati, dan dijadikan tujuan—itu letaknya dalam hati dan pikiran. Ia tidak tampak secara fisik. Seseorang bisa berdiri paling depan dalam shalat, menangis dalam doa, berzikir dengan suara lantang—namun jika dalam hatinya bukan Allah yang menjadi tujuan, maka semua itu bisa menjadi sia-sia di sisi Tuhan. Lahiriah Bisa Menipu, Hati…
Read MoreBERAGAMA: UNTUK TUHAN ATAU UNTUK DIPUJI?
Di zaman ini, beragama telah menjadi bagian dari identitas sosial. Semakin banyak orang berlomba-lomba menampilkan kesalehan—baik melalui ritual yang meriah, ceramah yang menggelegar, busana yang Islami, hingga aktivitas sosial keagamaan yang ramai disorot kamera. Tapi benarkah semua itu dilakukan demi Allah? Atau jangan-jangan hanya demi ego, demi validasi, demi pujian? Hati-Hati dengan Niat Nabi Muhammad ﷺ telah memberi peringatan yang sangat jelas dan menggetarkan jiwa: “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.”(HR. Bukhari dan Muslim) Lebih jauh lagi, dalam sebuah…
Read MoreKetika Sholat Diterjemahkan dalam Hidup: Membentuk Manusia Luhur
Ketika Sholat Diterjemahkan dalam Hidup: Membentuk Manusia Luhur Sholat bukan sekadar serangkaian gerakan tubuh dan bacaan yang dihafal. Sholat adalah inti ibadah dalam Islam, dan sekaligus media pendidikan spiritual yang paling mendalam. Bila dipahami dan diterjemahkan secara luas ke dalam kehidupan nyata, sholat mampu membentuk pribadi manusia yang luhur dan mulia. 1. Sholat Adalah Pendidikan Jiwa dan Akhlak Allah SWT menyebutkan secara jelas dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”(QS. Al-Ankabut: 45) Artinya, jika sholat benar-benar dijalankan dengan penghayatan penuh, maka ia akan menjadi penjaga akhlak…
Read More