Ini merupakan akar dari krisis kedewasaan beragama yang banyak terjadi saat ini. Simbol Bukan Segalanya: Kedewasaan Beragama Terletak pada Esensi, Bukan Gaya Dalam kehidupan beragama, simbol memang penting. Ia adalah penanda identitas, media komunikasi, dan sarana pengingat akan nilai-nilai luhur. Namun ketika simbol dijadikan kebanggaan utama, bahkan dijadikan ukuran kehebatan seseorang dalam beragama, di situlah agama mulai kehilangan makna sejatinya. Berbangga dengan simbol agama adalah ciri keagamaan yang kekanak-kanakan.Dewasa dalam beragama adalah berfokus pada esensi dan substansi. 1. Simbol dalam Agama: Banyak, Tapi Bukan Tujuan Islam memiliki banyak simbol dan…
Read MoreKategori: Berita
Desa Penuh Rumah Ibadah, Tapi Kosong dari Esensi Agama
Ini merupakan refleksi mendalam dan kritis terhadap realitas keberagamaan di tingkat akar rumput, khususnya di desa-desa Muslim yang secara lahir tampak religius, tapi secara sosial justru mengalami kehampaan nilai dan krisis moral. Desa Penuh Rumah Ibadah, Tapi Kosong dari Esensi Agama Kita patut bersyukur jika di sebuah desa banyak berdiri musholla, masjid, pesantren, majelis taklim, dan organisasi dakwah. Tapi mari kita jujur: apakah semua itu sungguh mencerminkan kehidupan Islami yang sejati? Apakah keberadaan semua simbol dan fasilitas keagamaan itu betul-betul berdampak pada akhlak masyarakat? Pada kesejahteraan kaum lemah? Pada kecintaan…
Read MoreMenjaga Esensi Agama: Jangan Terjebak dalam Ritual Tanpa Makna
Inti terdalam dari keberagamaan yang benar, yaitu memahami agama bukan sekadar kumpulan ibadah lahiriah, tapi sebagai sistem kehidupan yang menjaga martabat dan kemanusiaan. Pemahaman ini sangat penting untuk diluruskan di tengah kondisi umat yang hari ini sering terjebak pada euforia ritual, tapi melalaikan substansi. Dalam Islam, ritual ibadah seperti sholat, puasa, zakat, haji, dan dzikir adalah jalan menuju kedekatan kepada Allah. Tapi ibadah yang sejati bukan hanya soal gerakan tubuh dan bacaan lisan, melainkan bagaimana dampaknya terhadap jiwa, akhlak, dan masyarakat. Sayangnya, hari ini banyak yang mengejar semarak ibadah ritual,…
Read MoreRitual Suci yang Kehilangan Substansi: Ketika Agama Tak Lagi Membela Kaum Lemah
Ritual Suci yang Kehilangan Substansi: Ketika Agama Tak Lagi Membela Kaum Lemah Dalam Islam, semua bentuk ibadah ritual—sholat, puasa, haji, zakat, dan dzikir—adalah amalan suci yang agung. Ia adalah bentuk penghormatan tertinggi seorang hamba kepada Tuhannya. Ia juga merupakan simbol ketundukan, penghambaan, dan kesadaran spiritual. Namun, jika tidak disertai pemahaman yang mendalam, ritual-ritual itu bisa berubah menjadi rutinitas simbolik yang kehilangan ruh dan makna. Terutama jika tidak lagi menyentuh urusan kemanusiaan dan keadilan sosial. Ketika Simbol Mengalahkan Substansi Islam bukan hanya agama langit yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (hablum…
Read MoreBeragama yang Tertinggal di Sajadah: Ketika Islam Hanya Tinggal Simbol
Kehidupan umat Islam hari ini: Agama dijalankan sebatas ritual, tapi nilai dan ruhnya tidak mengakar dalam kehidupan nyata. Fenomena yang terjadi di tengah umat Islam saat ini bukanlah krisis ibadah ritual. Masjid ramai, puasa dijalankan secara massal, haji setiap tahun membludak, dan berbagai aktivitas keagamaan dilakukan dengan gegap gempita. Tapi ironisnya, di balik semarak itu, krisis paling besar justru ada pada sisi muamalah, akhlak, dan kepedulian sosial. Inilah yang disebut “beragama secara simbolik dan ritualistik”, ketika agama hanya menjadi identitas dan rutinitas, tanpa menyentuh esensi sejatinya: membentuk manusia yang adil,…
Read MoreRitual Tanpa Ruh: Ketika Agama Hanya Tinggal Bentuk
Problem beragama yang banyak terjadi di tengah masyarakat Muslim: agama dijalankan dalam bentuk luaran, namun kehilangan isi dan ruhnya. Ritual Tanpa Ruh: Ketika Agama Hanya Tinggal Bentuk Fenomena umat Islam yang giat dalam ritual, namun lalai dalam aspek sosial dan moral bukanlah hal baru. Namun ketika hal itu menjadi budaya umum, maka perlu disikapi dengan perenungan mendalam. Contoh konkret seperti: Ini adalah cerminan Islam yang simbolik, bukan substantif. 1. Islam Itu Lebih dari Sekadar Ritual Ritual ibadah seperti sholat, puasa, zakat, dan haji adalah fondasi dasar dalam Islam. Namun, esensi…
Read MoreMayoritas Tapi Lemah: Ketika Islam Hanya Menjadi Simbol
Mayoritas Tapi Lemah: Ketika Islam Hanya Menjadi Simbol Di atas kertas, umat Islam adalah mayoritas. Mereka tersebar di hampir seluruh penjuru dunia—dari Asia hingga Afrika, dari Timur Tengah hingga Eropa. Masjid menjulang megah, adzan berkumandang lima kali sehari, dan ritual keagamaan dilakukan secara massal di hari-hari besar. Namun, ada yang janggal dan mengusik nurani: mengapa umat yang begitu besar ini tampak lemah, tercerai-berai, dan tidak memiliki daya pengaruh yang berarti di panggung dunia? Jawabannya bukan soal jumlah. Ini soal kualitas. Seperti Buih di Lautan Nabi Muhammad ﷺ telah jauh-jauh hari…
Read MoreKeindahan Bersama Orang Jujur dan Derita di Tengah Kepalsuan
Keindahan Bersama Orang Jujur dan Derita di Tengah Kepalsuan Ada kenikmatan yang tak tergambarkan saat kita dikelilingi oleh orang-orang jujur. Mereka yang hatinya polos, lugunya tidak dibuat-buat, tutur katanya menenangkan, dan tindakannya mencerminkan ketulusan. Bersama mereka, kita merasa damai, sejahtera, dan aman. Tidak ada rasa curiga, tidak ada was-was dibohongi, dan tidak ada kekhawatiran akan disakiti dengan tipu daya. Itulah kekuatan kejujuran—ia menumbuhkan ketenteraman, menumbuhkan harapan, dan menguatkan tali persaudaraan. Namun sebaliknya, betapa sesaknya dada ini saat kita harus duduk di tengah kerumunan yang penuh kepalsuan. Orang-orang yang nampak agamis…
Read MoreKetika Doa dan Kejujuran Mengubah Takdir
Di sudut jalan kota, di bawah terik matahari dan kadang diguyur hujan, berdirilah seorang lelaki sederhana.Ia bukan pejabat. Ia bukan pengusaha. Ia hanyalah seorang juru parkir biasa. Tapi siapa sangka, di balik seragam lusuh dan senyum ramahnya, tersembunyi cita-cita besar dan hati yang sangat mulia. Ia punya dua impian besar dalam hidupnya: Membangun rumah yang layak untuk keluarganya, dan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Mungkin sebagian orang akan tertawa dan menganggap itu mimpi ketinggian. “Gaji juru parkir, mana mungkin cukup untuk bangun rumah dan naik haji?” Secara logika manusia,…
Read MoreDoa Tanpa Usaha: Kebohongan yang Halus Tapi Mematikan
Setiap kita tentu pernah, bahkan sering, berdoa kepada Allah: “Ya Allah, berikan aku kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.” Sebuah doa indah, sarat harapan, dan penuh makna. Tapi mari kita bertanya dengan jujur: apakah kita benar-benar pantas menerima jawaban dari doa itu?Ataukah kita termasuk golongan yang berbohong pada Tuhan dan pada diri sendiri, karena kita berdoa tanpa tindakan, berharap tanpa perjuangan, dan memohon tanpa kesungguhan? Doa Itu Janji, Bukan Sekadar Permintaan Banyak orang salah paham tentang doa. Mereka mengira doa hanyalah permintaan yang cukup diucapkan, lalu menunggu hasilnya datang…
Read More