Fenomena Mistisisme di Balik Kesuksesan: Antara Ikhtiar dan Jalan Pintas

Bagikan Keteman :


Seorang pengusaha yang sukses pernah berkisah kepada temannya yang penasaran akan rahasia keberhasilannya. Dengan tenang ia menjawab melalui sebuah cerita:

“Awalnya, saya datang kepada seorang pengusaha yang kaya dan sudah lebih dulu berhasil. Saya meminta petunjuk darinya agar bisa seperti dia. Ia pun memberikan berbagai arahan dan petunjuk, dan saya mengikuti semuanya dengan sungguh-sungguh. Dari situlah saya mencapai titik ini—berhasil seperti dia.”

Kisah itu tampak sederhana, bahkan inspiratif. Namun, sang teman justru tercengang. Sebab, orang yang menjadi “mentor” dalam cerita tersebut ternyata dikenal di kampung halamannya sebagai sosok kaya yang misterius, penuh kecurigaan. Konon, ia disebut-sebut terlibat dalam praktik pesugihan—sebuah bentuk ritual mistik yang diyakini bisa mendatangkan kekayaan secara instan, namun dengan konsekuensi spiritual yang berat.

Fenomena seperti ini bukan hal asing di masyarakat kita. Di balik keberhasilan seseorang, apalagi yang datang secara tiba-tiba dan mencolok, seringkali muncul dugaan keterlibatan unsur mistik. Apakah ini semata-mata prasangka, atau memang ada realitas di dalamnya? Untuk memahami hal ini, kita perlu melihat dari beberapa sudut pandang.

1. Budaya dan Persepsi Kolektif

Dalam masyarakat yang masih memegang kuat nilai-nilai tradisional, kekayaan yang tidak bisa dijelaskan secara logis kerap dihubungkan dengan hal-hal gaib. Kurangnya literasi ekonomi dan bisnis membuat sebagian masyarakat lebih mudah mempercayai bahwa keberhasilan seseorang bukan hasil kerja keras, tapi bantuan dari “makhluk halus”.

2. Ketundukan Buta dan Ketidaksadaran

Bisa jadi, pengusaha sukses tadi memang tidak menyadari bahwa apa yang ia ikuti berasal dari praktik-praktik mistik. Ia hanya merasa sedang mengikuti arahan “orang sukses”. Namun ketika semua arahan itu dijalani tanpa filter moral atau spiritual, ia bisa saja tanpa sadar masuk dalam dunia mistik. Ini adalah bentuk dari keterlibatan tidak langsung—ia taat, tapi tidak tahu arah ketaatannya.

3. Jalan Pintas Menuju Kekayaan

Dalam dunia bisnis yang penuh persaingan dan tekanan, godaan untuk mengambil jalan pintas sangat besar. Pesugihan, dalam konteks ini, menjadi simbol dari keinginan untuk mencapai kekayaan secara instan, tanpa perlu proses panjang. Namun jalan ini seringkali mengandung konsekuensi spiritual yang berat—baik bagi pelaku maupun orang-orang di sekitarnya.

4. Mistisisme dalam Aktivitas Ekonomi

Dalam kajian antropologi, ada fenomena yang disebut “penglaris” atau “buka aura dagangan” yang kerap dipraktikkan oleh para pedagang. Bagi sebagian orang, ini hanyalah sugesti atau bagian dari motivasi batin. Tapi bagi yang lain, ini bisa melibatkan ritual-ritual yang masuk ke ranah mistik. Perbedaan antara ikhtiar spiritual dan praktik menyimpang sering kali sangat tipis.

Penutup: Bijak Menyikapi Sukses

Cerita ini mengajarkan kita bahwa kesuksesan bukanlah hal netral. Ia sering kali memunculkan tafsir, dugaan, bahkan kecurigaan. Maka penting bagi kita untuk membangun kesuksesan dengan:

  • Ikhtiar yang sehat dan etis
  • Literasi ekonomi dan spiritual yang cukup
  • Kemampuan berpikir kritis terhadap arahan siapa pun
  • Kesadaran bahwa tidak semua jalan pintas adalah solusi

Karena pada akhirnya, sukses yang berkah adalah sukses yang datang dari proses yang jelas, niat yang lurus, dan cara yang benar.


By: Andik Irawan

Related posts

Leave a Comment