Di tengah kehidupan masyarakat, kadang hadir sosok-sosok istimewa yang keberadaannya menjadi tiang penyangga kehidupan sosial. Salah satu dari mereka adalah beliau, seorang tokoh yang mengabdikan dirinya dengan penuh ketulusan selama berpuluh-puluh tahun dalam berbagai bidang pelayanan masyarakat.
Sejak muda, beliau telah menunjukkan semangat luar biasa dalam berbagai kegiatan sosial. Bukan sekadar hadir, beliau mengambil peran penting di tengah masyarakat — menjabat sebagai perangkat desa, lalu dipercaya memegang amanah sebagai Ketua Rukun Warga (RW), bahkan merangkap tugas sebagai staf Modin desa. Semua amanah itu beliau jalankan dengan ketekunan dan rasa tanggung jawab yang tinggi, hingga usia senja.
Beliau bukan sekadar seorang pejabat desa, melainkan teladan dalam arti sebenarnya: cekatan, sigap dalam melayani masyarakat, serta mampu menyelesaikan berbagai tugas dengan penuh integritas. Keberadaannya memberikan rasa aman dan ketentraman bagi lingkungan sekitar. Semangatnya yang tak pernah padam, bahkan di usia lanjut, menjadi bukti bahwa pengabdian tidak mengenal batas usia.
Kini, ketika beliau telah berpulang ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat yang pernah merasakan manfaat dari baktinya. Namun demikian, keteladanan yang telah beliau wariskan tetap hidup. Semangat kerja keras, keikhlasan dalam mengabdi, dan rasa tanggung jawabnya adalah warisan berharga yang harus terus diteruskan, terutama kepada generasi muda.
Apa yang telah beliau lakukan yang baik dan mulia, layak untuk kita kenang dan tauladani bersama. Sedangkan kekurangan yang mungkin pernah ada, sebagai manusia biasa, hendaknya kita maafkan dan kita kubur dalam-dalam.
Semoga Allah menerima segala amal kebaikan beliau, mengampuni dosa-dosanya, melapangkan kuburnya, serta menempatkan beliau di surga-Nya yang mulia. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
By: Andik Irawan
