Minimnya Fasilitas Olahraga untuk Orang Dewasa Non-Petani di Desa: Sebuah Tinjauan Kritis Di banyak kawasan pedesaan, pembangunan sering kali hanya terfokus pada sektor-sektor utama seperti pertanian, infrastruktur dasar, dan pelayanan administrasi. Namun, ada satu aspek yang kerap diabaikan padahal sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat—yakni fasilitas olahraga, terutama bagi kalangan orang dewasa yang bukan berprofesi sebagai petani. Ketimpangan Akses terhadap Kegiatan Olahraga Realita di lapangan menunjukkan bahwa kelompok orang dewasa non-petani sering kali kesulitan untuk mengakses sarana olahraga yang memadai. Sementara petani secara tidak langsung telah melakukan aktivitas fisik yang cukup…
Read MoreIroni Pembangunan Masjid: Ketika yang Miskin Justru Menanggung Beban
Ironi Pembangunan Masjid: Ketika yang Miskin Justru Menanggung Beban Pembangunan masjid merupakan bagian dari manifestasi keimanan dan kepedulian sosial umat Islam. Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan pembinaan masyarakat. Oleh karena itu, pendiriannya idealnya menjadi tanggung jawab bersama, terutama oleh mereka yang memiliki kelebihan harta (aghniya’). Namun, dalam praktiknya, sering kali terjadi ironi: pembangunan masjid justru lebih banyak dibebankan kepada masyarakat kecil yang secara ekonomi belum mapan. Hal ini bisa kita lihat dalam banyak kasus di perdesaan, di mana Takmir Masjid lebih sering…
Read MoreIroni TPA yang Maju, Masjid yang Sepi: Mencari Ruh yang Hilang dari Maghrib hingga Isya
Ironi TPA yang Maju, Masjid yang Sepi: Mencari Ruh yang Hilang dari Maghrib hingga Isya Dalam beberapa dekade terakhir, kita menyaksikan kemajuan signifikan dalam lembaga pendidikan Al-Qur’an, yang dikenal sebagai Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Bangunan bertingkat, guru-guru yang profesional (ustadz dan ustadzah), kurikulum terstruktur, hingga sistem pengajaran yang lebih modern menjadi ciri khas TPA masa kini. Anak-anak belajar Al-Qur’an dengan lebih serius dan dalam waktu yang lebih panjang, bahkan sering kali berlangsung dari siang hingga sore hari. Namun di balik kemajuan ini, tersimpan sebuah ironi yang menggelitik nurani: masjid dan…
Read MoreKetidakadilan Distributif dalam Penggajian Pegawai Pemerintah Desa: Sebuah Tinjauan terhadap Fenomena Kesetaraan yang Tidak Setara
Ketidakadilan Distributif dalam Penggajian Pegawai Pemerintah Desa: Sebuah Tinjauan terhadap Fenomena Kesetaraan yang Tidak Setara Di lingkungan pemerintahan desa, sering kali terjadi fenomena di mana seluruh pegawai, baik yang telah mengabdi puluhan tahun maupun yang baru bekerja selama beberapa bulan, menerima jumlah honorarium dan tunjangan yang sama. Meskipun sekilas kebijakan ini tampak adil dan sederhana untuk diterapkan, namun dalam praktiknya menimbulkan rasa ketidakpuasan, terutama dari pegawai senior yang merasa kontribusinya tidak dihargai secara proporsional. Fenomena ini merupakan contoh dari ketidakadilan distributif (distributive injustice), yakni ketidakadilan dalam cara hasil kerja (dalam…
Read MoreKetika Riba dan Suap Menjadi Lazim: Antara Dilema Persahabatan dan Tanggung Jawab Dakwah
Hidup di lingkungan desa yang penuh dengan keakraban, persaudaraan, dan keterikatan emosional seringkali menempatkan kita pada situasi yang tidak mudah. Apalagi jika kita diberi amanah untuk berdakwah di tengah masyarakat yang secara sosial begitu dekat dengan kita—para sahabat, tetangga, bahkan kerabat. Lalu, kita menyadari bahwa di antara mereka masih ada yang melazimkan praktik riba dan suap. Maka muncul dilema: haruskah kita menyampaikan kebenaran itu, meski terasa seperti menyinggung orang-orang terdekat? 1. Menyampaikan Dakwah Itu Amanah, Bukan Ajang Menghakimi Dakwah bukanlah penghakiman. Ia adalah panggilan cinta dari seorang hamba kepada saudaranya…
Read MoreTim Kifayah Perempuan: Mulia Tugasnya, Layak Dihargai
Tim Kifayah Perempuan: Mulia Tugasnya, Layak Dihargai Merawat jenazah adalah tugas fardu kifayah yang sangat mulia, namun bukan tugas ringan. Di sebuah desa, organisasi Aisyiyah diminta membentuk tim perawat jenazah perempuan secara sukarela. Meski niatnya baik, muncul pertanyaan: apakah adil membebankan tugas berat ini tanpa dukungan atau penghargaan? Islam mengajarkan keikhlasan, tapi juga keadilan. Rasulullah SAW bersabda:“Berikanlah upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya.” (HR. Ibnu Majah) Solusinya, desa sebaiknya: Tugas suci ini perlu dijaga keberlanjutan dan profesionalismenya. Mari kita muliakan para perempuan yang mengurus jenazah, karena mereka bekerja dalam senyap…
Read MoreMengawali Karier dengan Suap: Di Mana Keberkahan Rezekimu?
Dalam kehidupan modern, mendapatkan pekerjaan menjadi salah satu cita-cita besar setiap orang. Namun sayangnya, tidak sedikit yang menempuh jalan yang bathil demi meraih keinginan itu. Salah satu jalan yang kini seolah menjadi hal yang “biasa” adalah dengan melakukan suap untuk bisa diterima bekerja di sebuah lembaga, instansi, atau perusahaan. Padahal, dalam pandangan Islam, suap (risywah) adalah perbuatan yang dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda:“Allah melaknat pemberi suap, penerima suap, dan perantaranya.”(HR. Ahmad dan Abu Dawud) Maka sungguh mengerikan jika seseorang memulai karier hidupnya dengan sebuah dosa besar. Apakah…
Read MoreTransparansi dalam Distribusi Qurban: Kunci Menjaga Kepercayaan Masyarakat
Transparansi dalam Distribusi Qurban: Kunci Menjaga Kepercayaan Masyarakat Di sebuah desa yang aktif dalam pelaksanaan ibadah qurban, muncul dinamika sosial yang menarik untuk dicermati. Kepanitiaan qurban bekerja mengelola hewan-hewan qurban, memotong, mengemas, lalu membagikan dagingnya kepada para penerima. Namun, dari tahun ke tahun, muncul keluhan yang semakin sering terdengar dari masyarakat: “Percuma jumlah hewan qurban banyak, toh jatah daging untuk warga segitu-segitu saja.” Keluhan ini bukan tanpa alasan. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan panitia dalam memberikan jatah yang cukup besar kepada setiap shahibul qurban (ahli qurban)—yakni sekitar empat kemasan daging.…
Read MoreAntara Partisipasi dan Eksploitasi: Fenomena Ibu-Ibu Komunitas di PAUD
Di banyak sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kita dapat melihat pemandangan yang hampir sama: anak-anak yang masih kecil diantar langsung oleh ibu mereka. Ini adalah hal yang wajar, karena pada usia dini, anak-anak memang belum mandiri secara emosional maupun praktis. Namun dari kebiasaan antar-jemput ini, muncul sebuah fenomena sosial yang lebih besar: terbentuknya komunitas para ibu. Komunitas ini bermula dari obrolan ringan di depan sekolah, saling menunggu, berbagi cerita, lalu secara perlahan tumbuh menjadi jaringan sosial yang solid. Fenomena ini sejatinya adalah proses sosial alami—ketika manusia yang berada dalam…
Read MoreMusholla Megah di Pojok Kampung: Ketika Fungsi Tak Lagi Jadi Pertimbangan
Di sejumlah desa yang wilayahnya cukup luas dan terbagi dalam banyak lingkungan kecil, marak muncul bangunan rumah ibadah skala lokal seperti musholla. Secara fungsi, musholla dibangun untuk menampung aktivitas ibadah masyarakat di satu area terbatas—seperti kampung atau RT tertentu—dan biasanya diperuntukkan hanya untuk shalat lima waktu dan kegiatan keagamaan ringan. Namun yang kerap terjadi, musholla-musholla ini justru dibangun dengan skala yang sangat besar, megah, dan mencolok. Padahal lingkup jemaah yang akan menggunakannya hanya puluhan orang dari satu pojok kampung. Fenomena ini menarik sekaligus memunculkan pertanyaan: apakah ini bentuk kemajuan atau…
Read More