Beruntunglah Laki-Laki yang Masih Memiliki Ibu: Karena Ia Sedang Disandingkan dengan Wakil Tuhan

Bagikan Keteman :


Beruntunglah Laki-Laki yang Masih Memiliki Ibu: Karena Ia Sedang Disandingkan dengan Wakil Tuhan

Tak semua orang diberi kesempatan emas ini.
Kesempatan untuk masih bisa mencium tangan ibu, melihat wajahnya yang renta, dan mendengar suaranya yang penuh doa.
Jika engkau, wahai laki-laki, masih punya ibu di dunia ini—
ketahuilah, engkau sedang disandingkan dengan wakil Tuhan yang nyata.

Bukan tanpa alasan Rasulullah menyebutkan ibu tiga kali sebelum ayah saat ditanya siapa yang paling layak dihormati.
Karena ibu adalah perpanjangan kasih sayang Ilahi,
tempat surga diletakkan di bawah kakinya,
dan tempat berkah hidup seorang anak dilimpahkan melalui ridanya.

Mengambil Hati Ibu, Sama dengan Mengambil Hati Tuhan

Ketika engkau mampu menyentuh hati ibumu—
dengan kelembutan, perhatian, nafkah yang cukup, pelukan yang hangat, dan waktu yang tulus—
maka sesungguhnya engkau sedang mengetuk pintu langit.

Karena rida Tuhan melekat pada rida ibu.
Dan murka Tuhan pun ada pada murkanya.

Betapa banyak lelaki sukses yang hidupnya penuh ketenangan,
karena setiap langkahnya diiringi doa ibu.
Dan betapa banyak pula lelaki yang tersandung dalam kelimpahan,
karena ia mengecewakan ibu—wakil Tuhan yang ia abaikan.

Ibu Adalah Kesempatan, Bukan Penghalang

Jangan pernah merasa bahwa keberadaan ibu di usia senjanya adalah beban.
Jangan pula berpikir bahwa merawat ibu adalah pengganggu waktu atau penghalang ambisi.
Ibu adalah ujian cinta, sekaligus jalan pintas menuju ridha Tuhan.

Jika engkau bisa mengambil hati ibumu,
memuliakannya tanpa pamrih,
meringankan hari-harinya dengan kasih dan perhatian,
maka engkau telah memenangkan sesuatu yang lebih dari dunia:
cinta Tuhan yang tersembunyi dalam senyum ibumu.

Penutup: Ibu Adalah Cahaya Hidup Lelaki

Selama ibumu masih ada,
maka engkau masih memiliki pintu ampunan yang terbuka lebar,
jalan berkah yang belum tertutup,
dan peluang kebaikan yang tak tergantikan oleh apa pun.

Beruntunglah engkau, wahai laki-laki, jika ibumu masih hidup.
Karena selagi itu terjadi,
Tuhan sedang menitipkan padamu satu-satunya peluang untuk menjadi kekasih-Nya—melalui bakti pada ibumu.


By: Andik Irawan

Related posts

Leave a Comment